Jumat, 01 November 2013

Welcome my November.. Be nice to me, please...

Pagi ini tidak seperti biasanya aku merasakan udara dingin menusuk pori-pori kulit..
Sepertinya tidak lama lagi Surabayaku akan ujan neh, bisikku dalam hati..
Aku tarik keatas resleting jaket merah maroon jumperku hingga puncak leher berusaha menghalangi segala udara dingin memasuki kulitku.. Kulirik casio kotak dipergelangan tangan kiriku, baru pukul 05:35, sepertinya aku kepagian hari ini.. Kuayunkan kakiku yang terbalut jeans biru belel dan dilengkapi dengan sepatu converse hijau army favoritku memasuki lobby gedung perkantoran 21 lantai yang berada di jalan jend. ahmad yani.
Disalah satu gedung tinggi di kota kelahiranku inilah aku mengais rejeki selama 6 tahun lebih.. Mataku kuarahkan ke sepatu belelku, aku suka sekali hari jumat, karena hari ini aku bisa terbebas dari high heels yang menyiksaku selama 8 jam bahkan lebih..

Hari ini tepatnya 1 November 2013, huffff seperti awal bulan lainnya aku harus berjibaku dengan setumpuk laporan bulanan dengan deadline siang hari setumpuk laporan itu sudah harus dikirim email ke boss..
Aku nyalakan 5 komputer diruangan, mengaktifkan rekaman telepon, memasukkan sederet kombinasi huruf dan angka di salah satu komputer, and then blarrrr, nampak sederet angka-angka yang bergerak tiap detik.. Sabodo teuinglah dengan angka-angka itu, kutukku dalam hati..

Aku buka laci mejaku, kuambil sachet kopi favoritku dan menyeduhnya...
Sambil kuaduk, kuhirup dalam-dalam aroma kopi putih itu.. Hmmmm aromanya seolah membangkitkan setiap sel-sel dalam tubuhku, seolah memberiku semangat baru untuk menjalani hari..
Menikmati secangkir kopi dari lantai 19 disudut ruang kerjaku.. Dinding kaca ini selalu menghibur, disini aku bisa berdiri mengamati segala macam aktivitas dibawah sana..
Bangunan hotel baru tepat disebelah kantor ini tak kalah menghibur juga, aktivitas di dalam bangunan itu memberiku tontonan gratis, jika matahari sudah mulai lelah bersinar dan diganti dengan rembulan, aku bisa melihat samar aktivitas di dalam kamar hotel itu, ada yang menonton tv, ada sejumlah pria seperti berkumpul dan bercanda bersama, ada petugas kebersihan, banyak hal...

Lamunanku buyar dikagetkan oleh salah seorang OB dikantor, "mbak tinuk gak nitip beli sarapan pecel di bawah ta mbak?"
Aku tersenyum dan menganggukkan kepala kepadanya, seorang anak muda yang bekerja sebagai OB di pagi hari hingga petang dan sebagai mahasiswa di salah satu universitas swasta pada malam harinya.
Ada kebanggaan tersendiri setiap melihat anak muda ini, semangatnya untuk merubah nasib bener-bener perlu ditiru..

Setelah itu kulanjutkan aktivitasku menikmati kopi sambil mengamati segala sesuatu yang tertangkap oleh sepasang mataku..
Aku melihat dibawah sana ada sekumpulan orang-orang duduk menikmati seporsi pecel dengan lahapnya, terlihat beberapa pria tertawa saling pukul di salah satu warung, ada tukang becak yang duduk melamun dikursi becaknya, ada seorang petugas yang mengatur mobil di pelataran parkir hotel..
Dalam hati aku bertanya, apa yang tengah mereka pikirkan saat itu? bagaimana kehidupan mereka? apakah mereka sedang memiliki kesedihan yang berusaha mereka tutupi dengan senyuman mereka?
Mataku kembali menatap hamparan langit yang memutih, aku semakin menyadari Kebesaran Sang Maha Pencipta, setiap manusia di muka bumi ini tak ada satupun yang terabaikan oleh jangkauanNya..
Semua yang dilalui oleh setiap manusia gak pernah lepas dari garis takdirNya...

Aku menarik nafas dalam-dalam, mencoba mengisi rongga paru-paruku dengan oksigen sebanyak yang aku bisa.. Aku bersyukur Allah masih memberiku nafas hingga detik ini, mengingat dua bulan terakhir adalah masa suram dalam perjalanan hidupku. Sekarang aku masih bisa berdiri disudut ruangan kerjaku, menikmati secangkir kopi favoritku, masih dikelilingi oleh orang-orang yang memberi limpahan cinta dan kasih sayang tiada henti, dan perlahan bayangan sekumpulan orang yang telah menorehkan luka itu semakin terabaikan.. Apa lagi yang musti aku kawatirkan tentang kehidupanku kedepan?
Aku tak ubahnya wayang yang menjalani segala skenario yang sudah diatur oleh sang dalang..
Aku masih dan akan selalu memiliki Allah sebagai Maha Pemberi Petunjuk di setiap langkahku, apalagi yang aku takutkan?
Lupakan orang-orang yang telah melukaimu, berbahagialah dengan orang-orang yang mencintaimu dengan penuh ketulusan, nikmatilah setiap nafas yang telah Allah karuniakan untukmu setiap detiknya..
Dan rasa syukur itu kembali membuncah dalam ruang kalbuku..

Ketika kudekatkan bibirku dipinggiran cangkir putih, ternyata kopi itu sudah habis kusesap semua isinya.
Aku tersenyum kembali menatap cangkir kosong itu, dengan semangat baru aku memulai hariku, kembali berjibaku dengan monthly report..
Hari pertama di bulan November, dengan semangat baru, dengan senyum baru, dengan impian yang baru, aku gak akan gentar menghadapi apapun lagi sekarang..
Hai november, mari ulurkan tanganmu, kita berjalan bersama yuk, kamu gak boleh nakal ya, jangan hadirkan duka dan airmata lagi ya.. Promise me???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar